Thursday, September 18, 2008

MONOSOK DAN SWING-ARM

Langsung pelototi permukaan lengan ayun, awas jangan beli swing-arm bekas benturan keras yang biasanya terjadi akibat kecelakaan. “Selain mengubah kelurusan, juga berpengaruh terhadap kekuatan,” jelas Budi Uddin.


Untuk mendeteksi, Budi menyarankan pake cara ‘dikeker’ antara as lengan ayun dengan as roda. Kalau nggak lurus, berarti sudah cacat. "Jika rumah laher yang kebesaran bisa dibikin bos baru agar klop dengan as lengan ayun," sambung Agus Djanuar.

Termasuk kondisi as-nya. “Kalau sudah retak, juga bahaya, mending minta tukar,” jelas Onnes, modifikator Reyspeedshop Motorcycle Bandung


Untuk monosok, Budi lebih tegas karena usia suspensi sejak moge dipakai hingga dipretelin jadi limbah cukup panjang. Makanya perlu pertimbangan. “Lebih dari 5 tahun, mending jangan,” tegasnya.


Asumsinya, fungsi sil sudah tidak berperan maksimal dan rentan pada kebocoran, kelihatan di badan sok kok. Termasuk waspada terhadap monosok yang sudah disuntik, cirinya ada baut di badan sok pertanda ada lubang baru untuk nyuntik oli sok.

0 comments:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template