Tuesday, September 9, 2008

KAWASAKI ZX130



Kawasaki ZX 130
Sepeda Motor Paling “Gagah” di Kelasnya

JAKARTA - Makin lama seseorang mengendarai sebuah sepeda motor, makin sadarlah orang itu akan kelebihan dan kelemahan sepeda motornya. Hal ini juga berlaku ketika orang tersebut mengendarai Kawasaki ZX 130 yang juga sering disebut sebagai “Baby Ninja”.

“Baby Ninja” adalah sepeda motor bebek 4 tak, bermesin 130 cc, yang memiliki tampilan luar yang gagah. Hal ini disebabkan postur “Baby Ninja” yang lebih tinggi, lebih panjang, dan joknya lebih lebar dibanding sepeda motor bebek di kelasnya.
Pabrikan Kawasaki tampaknya juga sangat percaya diri dengan mematok angka di speedo meter hingga angka 170, padahal pabrikan sepeda motor lainnya mematok angka 140, atau paling banter 160. Tidak cuma itu, ZX 130 juga merupakan satu-satunya sepeda motor bebek di Indonesia saat ini yang “mencantumkan” label RPM (Rotary Per Minute) di odometernya.
Tentu saja, pencantuman pelengkap itu bukan tanpa maksud. Untuk mengetahui kesungguhan pabrikan Kawasaki, seseorang memang mestinya mencobanya.
Itulah yang dilakukan “SH” belum lama ini. Dan setelah dicoba selama sepekan, nyatalah bahwa ZX 130 memang lebih unggul di kelasnya, yakni kelas 125 hingga 130 cc. Kelebihan ZX 130 lainnya adalah sepeda motor ini dipasarkan di Indonesia dengan harga motor 110 CC atau 115 CC, yakni sekitar Rp 12,5 juta saja.
Hal ini membuat ZX 130 mempunyai nilai lebih. Belum lagi jika kita bicara tentang kemantapan bersepeda motor bebek, ZX 130 dapat ditempatkan di posisi puncak klasemen sementara.
Stangnya yang lebar membuat pengendara merasa nyaman dan tidak merasa capai. Suspensinya yang pas membuat stang tetap terkendali ketika melindas lubang. Kemantapan sebenarnya juga dipunyai sepeda motor Kawasaki jenis apa pun. Ini pula yang membuat Kawasaki menjadi sepeda motor Jepang paling laris di AS.

Posisi Duduk Nyaman
Perbandingan antara tinggi stang dengan tinggi tempat duduk pengendara yang pas memberikan pengendara posisi duduk yang nyaman, dengan pemandangan yang luas ke depan dan ke samping. Kaca spionnya yang kecil tapi engselnya lentur membuat pengendara bisa mengubah-ubah posisi kaca spion sampai ditemukan posisi yang benar-benar enak.
Jok lebar dan empuk juga punya andil dalam menyerap kelelahan pengendara maupun pembonceng. Belum lagi, posisi tengki bensinnya yang terletak di depan, membuat pengendara tidak perlu repot-repot turun ketika sedang mengisi bahan bakar.
Ia cukup memutar kunci kontak ke kiri dan penutup tengki bensin akan terbuka secara otomatis. Proses pengisian bahan bakar pun menjadi lebih singkat dibanding sepeda motor bebek lain di mana pengendara harus turun, memutar kunci di belakang dan mengangkat jok sepeda motornya.
Kondisi ini memungkinkan “Si Buyung” yang duduk di depan maupun “emaknya anak-anak” tidak usah turun dari sepeda motor. “Emaknya anak-anak” pun tampak puas diboncengi karena jok belakangnya luas dan tinggi.
Rem cakramnya di bagian depan memberikan rasa percaya diri dan rasa aman. Dan yang terakhir, kapasitas mesinnya yang 130 CC membuat sepeda motor ini selalu masuk kelompok terdepan setelah lampu lalu lintas berubah dari merah menjadi hijau.
Bisa 110 Km/Jam
Kelebihan ZX 130 lainnya adalah tenaganya yang besar. Gigi tiga sepeda motor ini bisa dipacu hingga 110 km/ jam dalam kondisi motor masih standar, belum “dikilik” atau diubah mesinnya. Jika gigi tiganya saja bisa sekencang itu, bagaimana dengan gigi empatnya. Namun, tampaknya hal ini tidak perlu dilakukan jika tidak mendesak. Makin kencang, kendaraan makin sulit dikendalikan. Hal ini bisa membahayakan si pengendara maupun orang lain.
ZX 130 memang didisain untuk jalanan di daerah perkotaan atau pedesaan. Daya jelajahnya luas. Posisi spak bor dengan ban yang agak jauh memudahkan ZX 130 dapat melaju di jalanan mulus maupun jalanan rusak berlumpur. Apa pun jenis jalan itu, satu hal yang harus diingat bahwa kapasitas tengki motor ini cuma 3,7 liter sehingga si pengendara harus “rajin” mampir ke pom bensin, terutama jika ia menempuh perjalanan jauh.
Dengan kata lain, si pengendara harus mampir ke pom bensin setiap 150 km.
Lampu depannya yang terang dan mudah terlihat memberikan rasa aman tersendiri, belum lagi rem cakram depannya yang terkesan nancep dan tidak ngesot ketika direm mendadak.
Keamanan ZX 130 boleh dibandingkan dengan keamanan sepeda motor lain, termasuk kelengkapan kunci pengaman dan bagasi tengah yang “water proof” yang memberikan perlindungan sempurna pada dokumen, henpon, dompet, arloji atau apa saja ketika pengendara harus menerobos hujan.

Perpindahan Gigi
ZX 130 mengingatkan orang pada peribahasa “tak ada gading yang tak retak”. Tak ada sepeda motor yang sempurna, begitu juga dengan ZX 130. Laher belakang rata-rata motor Kawasaki gampang pecah atau goyah. Hal ini membuat pengendaraan kurang nyaman, terutama ketika sedang menikung.
Kelemahan ZX 130 lainnya adalah ketika pengendara hendak memindahkan gigi 1 ke gigi 2. Pengendara biasanya kesulitan pindah ke gigi 2. Belakangan diketahui, pengendara harus segera memindahkan gigi sebelum membesarkan gas (pindahkan ke gigi 2 ketika gas masih kecil).
Hal ini kebalikannya dengan Yamaha Vega R, Jupiter Z, atau Honda Karisma, yang justru harus digeber dulu, baru kita masuk gigi 2. Jika kelemahan ini dapat diperbaiki Kawasaki, mungkin ZX 130 akan menjadi sepeda motor bebek paling unggul dan paling nyaman di kelasnya. (SH/isyanto)

0 comments:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template